BAB : MENURUNKAN KAIN KARENA SOMBONG
17 Januari, 2012 — rakean bagus minda raksadipa
1349. Ibnu
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak melihat
dengan rahmat-Nya pada orang yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki
karena sombong. (Bukhari, Muslim).
BAB : BOLEH MENGENAKAN BAJU BELUDRU
7 Januari, 2012 — rakean bagus minda raksadipa
1348.
Jabir r.a. berkata: Nabi saw. bertanya : Apakah kamu mempunyai anmaath
(kain dari beludru) ? Jawab kami : dari mana kah kami memiliki
anmaath? Maka Nabi saw. bersabda: Akan ada padamu anmaath.
Kemudian Jabir berkata : Maka aku katakan padanya (istrinya): jauhkan
dariku anmaath mu itu. Maka dijawab: Tidakkah Nabi saw. telah
bersabda: Sesungguhnya akan ada padamu anmaath, maka aku biarkan ia. (Bukhari, Muslim).
BAB : TAWADLU DALAM HAL PAKAIAN
5 Januari, 2012 — rakean bagus minda raksadipa
1347.
Abu Budah r.a. berkata, Aisyah r.a. telah menunjukkan kepada kami
kain yang tebal dan baju yang kasar seraya berkata: Rasulullah saw.
meninggal dunia dengan mengenakan kain dan baju ini. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB, HADITS, PAKAIAN, RASULULLAH SAW.. Tag: Adab, HADITS, Nabi, Pakaian. 18 Comments »
BAB: BOLEH MEMAKAI SUTRA BAGI ORANG YANG GATAL-GATAL
2 Januari, 2012 — rakean bagus minda raksadipa
1345. Anas
bin Malik telah memberitakan kepada mereka, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan dispensasi (keringanan)
kepada Abdurrahman bin Auf dan Zubair bin Awwam untuk mengenakan pakaian
sutera dalam perjalanan karena adanya penyakit gatal-gatal atau
penyakit lain yang menimpa mereka berdua.(Bukhari, Muslim).
أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَنْبَأَهُمْ
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ لِعَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَالزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ فِي الْقُمُصِ
الْحَرِيرِ فِي السَّفَرِ مِنْ حِكَّةٍ كَانَتْ بِهِمَا أَوْ وَجَعٍ كَانَ
بِهِمَا
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
21 Desember, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1342. Ali
r.a. berkata: Nabi saw.memberiku hadiah kain dari sutra, lalu aku
memakainya, tiba-tiba aku melihat kemarahan di wajah Nabi saw., lalu
aku bagi-bagikan kepada istriku. (Bukhari, Muslim)
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
أَهْدَى
إِلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُلَّةَ سِيَرَاءَ
فَلَبِسْتُهَا فَرَأَيْتُ الْغَضَبَ فِي وَجْهِهِ فَشَقَقْتُهَا بَيْنَ
نِسَائِي
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
1 Desember, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1341. Usman
An-Nahdi berkata: Telah datang kepada kami surat Umar yang dibawa
oleh Utbah bin Farqad di Azrabijan yang menyatakan bahwa Rasulullah
saw. telah melarang memakai sutra kecuali selebar dua jari (telunjuk
dan tengah). Abu Usman An-Nahdi berkata: Yang kami ketahui maksudnya
untuk tanda. (Bukhari, Muslim)
Rasulullah saw. telah melarang memakai sutra
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
13 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1340.
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Umar bin Khatab r.a. melihat perhiasan
sutra dijual di muka pintu masjid, kemudian ia berkata: Ya
Rasulullah, andaikan engkau membeli itu untuk engkau pakai hari Jumat
dan ketika menerima utusan jika datang kepadamu. Maka Nabi saw.
bersabda: Sesungguhnya yang memakai itu hanyalah orang yang tidak
mendapat bagian di akhirat. Kemudian tidak lama Nabi saw. mendapat
beberapa perhiasan sutra, maka beliau memberi satu kepada Umar bin
Khatab r.a., dan Umar r.a. berkata: Ya Rasulullah, engkau memberiku
pakaian itu sesudah engkau bicara demikian terhadap perhiasan utharid.
Maka Sabda Nabi saw.: Aku tidak memberi kepadamu itu supaya engkau
pakai. Maka oleh Umar diberikan kepada saudaranya yang masih kafir di
Makkah. (Bukhari, Muslim)
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
10 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1339.
Abdurrahman bin Abi Laila berkata: Kami berada di tempat Hudzaifah.
Hudzaifah minta minum lalu diberi minum oleh pembesar negeri itu dalam
bejana perak. Maka bejana itu dilemparkan oleh Hudzaifah seraya
berkata: Ku kabarkan kepadamu bahwa aku telah memerintahkan kepadanya
untuk tidak memberiku minum dalam bejana perak. Karena sesungguhnya
Rasulullah saw. telah bersabda: Jangan minum dalam bejana emas atau
perak, dan jangan memakai sutera kembang atau sutera biasa, karena
barang-barang itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia, dan untuk
kamu kelak di akhirat. (Bukhari, Muslim).
BAB: HARAM MEMAKAI CINCIN EMAS DAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI
2 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1338. Al
Bara’ bin ‘Azib r.a. berkata: Nabi saw. memerintahkan kami tentang
tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara pula. Beliau
memerintahkan kami untuk; mengiringi jenazah, menjenguk orang yang
sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang dizhalimi, berbuat adil
dalam pembagian, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan
Beliau melarang kami dari menggunakan bejana terbuat dari perak, memakai
cincin emas, memakai kain sutera kasar, sutera halus, baju berbordir
sutera dan sutera tebal. (Bukhari, Muslim).
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَعِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَنَهَانَا عَنْ آنِيَةِ الْفِضَّةِ وَخَاتَمِ الذَّهَبِ وَالْحَرِيرِ وَالدِّيبَاجِ وَالْقَسِّيِّ وَالْإِسْتَبْرَقِ
KITAB: PAKAIAN & PERHIASAN ; BAB: MEMAKAI WADAH EMAS & PERAK UNTUK MAKAN DAN MINUM.
1 November, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
1337. Dari
Ummu Salamah r.a., Rasulullah saw. bersabda: Orang yang minum dari
bejana yang terbuat dari perak, sebenarnya ia menuangkan api neraka
Jahanam ke dalam perutnya. (Bukhari, Muslim).
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الَّذِي
يَشْرَبُ فِي إِنَاءِ الْفِضَّةِ إِنَّمَا يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارَ
جَهَنَّمَ
BAB: FIRMAN ALLAH KEPADA ADAM: “KELUARKAN UTUSAN NERAKA, DARI TIAP SERIBU, SEMBILAN RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN”
7 Oktober, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
133.
Abu Sa’id Al Khudriy r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Allah
Ta’ala berfirman: “Wahai Adam, “. Nabi Adam ‘Alaihissalam menjawab:
“Labbaika, kemuliaan milik-Mu dan segala kebaikan berada di tangan-Mu”.
Kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah utusan neraka”. Adam bertanya;
“Apa yang dimaksud dengan utusan neraka? (berapa jumlahnya?) “. Allah
berfirman: “Dari setiap seribu, sembilan ratus sembilan puluh Sembilan
dijebloskan neraka!, Ketika perintah ini diputuskan, maka anak-anak
belia menjadi beruban, dan setiap wanita hamil kandungannya berguguran
dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tidaklah mabuk akan tetapi
(mereka melihat) siksa Allah yang sangat keras”. (QS. Alhajj 2), Para
shahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, adakah diantara kami seseorang
yang selamat?”. Beliau bersabda: “Bergembiralah, karena setiap seribu
yang dimasukkan neraka, dari kalian cuma satu, sedang Sembilan ratus
sembilan puluh sembilannya dari Ya’juj dan ma’juj”. Kemudian Beliau
bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap
kalian menjadi di antara seperempat ahlu surga”. Maka kami bertakbir.
Kemudian Beliau bersabda lagi: “Aku berharap kalian menjadi di antara
sepertiga ahlu surga”. Maka kami bertakbir lagi. Kemudian Beliau
bersabda lagi: “Aku berharap kalian menjadi di antara setengah ahlu
surga”. Maka kami bertakbir sekali lagi. Lalu Beliau bersabda: “Tidaklah
keberadan kalian di hadapan manusia melainkan bagaikan bulu hitam pada
kulit sapi jantan putih atau bagaikan bulu putih yang ada pada kulit
sapi jantan hitam”. (Bukhari, Muslim).
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
6 Oktober, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
132. Abdullah
bin Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama Nabi saw. di dalam gubah
(kemah), tiba-tiba Nabi saw. bertanya : Apakah kalian rela bila kalian
merupakan seperempat ahli surga? Jawab kami, Ya. Lalu Nabi saw.
bertanya lagi : Apakah kalian rela bila kalian menjadi sepertiga
penduduk surga? Jawab kami, Ya. Lalu Nabi saw. bertanya lagi : Apakah
puas bila kalian menjadi separuh penduduk surga? Jawab kami, Ya.
Lalu Nabi saw. bersabda: Demi Allah yang jiwa Muhammad di tanganNya,
sungguh aku berharap semoga kamu merupakan sepenuh penduduk surga, dan
tidak akan dapat masuk surga kecuali jiwa yang muslim, sedang kalian
jika dibandingkan dengan pemeluk kesyirikan bagaikan sehelai rambut
putih di tengah kulit sapi hitam. (Bukhari, Muslim).
كُنَّا
مَعَ النَّبِيِّ فِي قُبَّةٍ فَقَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ
أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا
ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ
تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ وَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ
الْجَنَّةِ وَذَلِكَ أَنَّ الْجَنَّةَ لَا يَدْخُلُهَا إِلَّا نَفْسٌ
مُسْلِمَةٌ وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إِلَّا كَالشَّعْرَةِ
الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الْأَسْوَدِ..
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
30 September, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
131.
Ibn Abbas r.a. berkata: Pada suatu hari Nabi s.a.w. keluar pada
kami dan bersabda: “Telah diperlihatkan kepadaku umat-umat semuanya,
ada seorang Nabi yang bersama satu orang, ada yang bersama dua orang,
dan ada yang bersama rombongan tujuh orang, ada juga seorang Nabi yang
sendirian tidak ada pengikutnya, lalu aku melihat rombongan besar yang
telah menutup udara, maka aku mengharap semoga mereka umatku, tiba-tiba
diberitahu bahwa mereka Musa dan kaumnya, kemudian dikatakan kepadaku : ” Lihatlah“,
maka aku melihat rombongan yang lebih banyak bahkan telah menutupi
ufuk, lalu disuruh melihat ke kanan dan ke kiri, maka aku melihat
rombongan yang amat banyak telah memenuhi udara, lalu diterangkan bahwa
mereka umatku, dan disamping mereka ada lagi tujuh puluh ribu yang akan
masuk surga tanpa hisab.”
Lalu
ditinggalkan oleh Nabi dan tidak diterangkan kepada kami sehingga
orang-orang berbeda paham. Maka para sahabat berpendapat: Kami lahir
dalam syirik, tetapi kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
tetapi kemungkinan anak-anak kami. Dan tanggapan itu sampai kepada Nabi
saw.
Maka
Nabi saw. bersabda : Mereka yang tidak mencari nasib dengan burung,
tidak berjampi, tidak ber kei (kei = membakar besi lalu ditusukkan ke
tempat yang sakit), dan tetap bertawakal kepada Tuhan. Maka berdirilah
Ukasyah bin Mihshan dan bertanya: Apakah aku termasuk mereka ya
Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ya. Lalu berdiri orang yang lain dan
bertanya: apakah aku dari golongan mereka? Jawab Nabi saw.: Engkau
telah didahului oleh Ukasyah. (Bukhari, Muslim).
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
2 April, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
130. Sahl
bin Saad r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pasti akan masuk
surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu (periwayat
ragu, antara 70 ribu atau 700 ribu), bersama-sama yang satu memegang
yang lain, tidak masuk yang pertama sehingga masuk juga yang akhir,
wajah mereka bagaikan bulan purnama. (Bukhari, Muslim).
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
2 Februari, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
126. Sahl
bin Saad r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda : Pasti akan masuk
surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu (periwayat
ragu, 70.000 atau 700.000) bersama-sama yang satu memegang yang lain,
tidak masuk yang pertama sehingga masuk juga yang akhir, wajah mereka
bagaikan bulan purnama. (Bukhari, Muslim).
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ شَكَّ فِي أَحَدِهِمَا مُتَمَاسِكِينَ آخِذٌ بَعْضُهُمْ بِبَعْضٍ حَتَّى يَدْخُلَ أَوَّلُهُمْ وَآخِرُهُمْ الْجَنَّةَ وَوُجُوهُهُمْ عَلَى ضَوْءِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِقَالَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
BAB: ADANYA SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
1 Januari, 2011 — rakean bagus minda raksadipa
129. Abu
Hurairah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Akan ada rombongan dari umatku tujuh puluh ribu masuk surga tanpa
hisab, bercahaya muka mereka bagaikan bulan purnama.
Abu
Hurairah r.a. berkata: Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan Al-Asadi
sambil menjinjing selimutnya, lalu berkata: Ya Rasulullah. doakan semoga
Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Maka Nabi saw. berdoa: Ya
Allah, jadikanlah dia dari golongan mereka. Kemudian seorang sahabat
Anshar berdiri dan berkata: Ya Rasulullah doakan semoga Allah menjadikan
aku dari golongan mereka. Jawab Nabi saw.: Engkau telah didahului
oleh Ukasyah r.a. (Bukhari, Muslim).
BAB: AHLI NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSANYA
11 Desember, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
127. An-Nu’man
bin Basyir r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi SAW. bersabda:
Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka di hari kiamat, ialah
orang yang di bawah telapak kakinya diletakkan bara api yang dapat
mendidihkan otaknya. (Bukhari, Muslim).
BAB: ORANG YANG TERAKHIR KELUAR DARI NERAKA
27 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
117. Abdullah
bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi SAW. bersabda: Sungguh aku mengetahui
orang-orang yang terakhir keluar dari neraka dan terakhir masuk surga.
Ialah seorang yang keluar dari neraka sambil merangkak-rangkak, lalu
diperintah oleh Allah: Masuklah ke surga, maka ia segera pergi ke
surga, tetapi terbayang padanya surga telah penuh, maka ia kembali dan
berkata: Ya Tuhan aku dapatkan sudah penuh. Lalu diperintah lagi:
Pergilah masuk surga. Kemudian ia kembali berkata: Ya Tuhan, aku
dapatkan surga sudah penuh, kemudian diperintah: Pergilah masuk surga,
maka di sana untukmu seluas dunia sepuluh kali, atau, untukmu seluas
dunia dan sepuluh kalinya, maka ia berkata: Engkau mengejek dan
mentertawakan aku sedang Engkau raja yang berkuasa.
Sungguh
aku telah melihat Rasulullah saw. tertawa ketika menerangkan hadits
ini sehingga terlihat gigi gerahamnya. Dan itu serendah-rendah tingkat
ahli surga. (Bukhari, Muslim).
BAB: KEPASTIAN ADANYA SYAFAAT DAN KELUARNYA ORANG YANG BERTAUHID DARI NERAKA
21 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
116. Abu
Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi SAW. Bersabda: Akan masuk ahli surga
ke surga, dan ahli neraka ke neraka, kemudian Allah memerintahkan:
Keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada seberat biji
sawi dari iman. Lalu dikeluarkan mereka dalam keadaan sudah hitam warna
mereka, lalu dimasukkan ke dalam sungai kehidupan (nahrul hayat), maka
tumbuhlah mereka itu bagai biji yang tumbuh setelah ada air bah, dan
tidaklah tumbuhnya berwarna kuning berbelit (berkait). (Bukhari,
Muslim).
BAB: ORANG MUKMIN DI AKHIRAT PASTI DAPAT MELIHAT ALLAH SWT.
2 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
113. Abu
Musa r.a. berakata: Rasulullah saw. bersabda : Ada dua buah Surga yang
terbuat dari perak beserta wadah dan segala isi kandungannya, dan dua
buah Surga yang terbuat dari emas beserta wadah dan segala isi
kandungannya. Penghalang ahli Surga untuk memandang Rabb mereka hanyalah
hijab Keagungan pada Wajah-Nya di Surga Adn. (Bukhari, Muslim).
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِيَاءِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ
BAB: ORANG MUKMIN DI AKHIRAT PASTI DAPAT MELIHAT ALLAH SWT.
2 November, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
112. ‘Aisyah
radliallahu ‘anhu berkata; “Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad
saw. melihat Rabbnya berarti dia telah masuk pada persoalan (salah)
besar. Akan tetapi Beliau melihat Jibril ‘alaihissalam dalam bentuk dan
rupa aslinya yang menutupi apa yang ada di antara ufuk langit”.
(Bukhari, Muslim).
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْمَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ وَلَكِنْ قَدْ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَخَلْقُهُ سَادٌّ مَا بَيْنَ الْأُفُقِ
BAB: APAKAH NABI SAW. MELIHAT ALLAH DALAM MALAM MI’RAJ
31 Oktober, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
111. Masruq
berkata: Aku bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Hai Ibu apakah Nabi
Muhammad saw. telah melihat Allah? Jawab Aisyah r.a. : Sungguh berdiri
bulu romaku sebab pertanyaanmu itu, dimanakah engkau dari tiga macam,
orang yang menerangkan itu maka ia dusta:
1. Siapa yang menerangkan padamu bahwa Nabi Muhammad saw. melihat Allah, maka ia dusta. Lalu ia membaca : Laa tudrikuhul abshaaru wa huwa yudrikul abshaara wa huwal lathiful (Allah
tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, dan Dia yang mencapai semua
penglihatan, dan Dia maha halus kekuasaanNya yang maha mengetahui
sedalam-dalamnya) dan ayat: Wama
kana libasyarin an yukallimahullah illa wahyan au min waraa’i hijab
(Tiada seorang yang berkata-kata dengan Allah melainkan dengan wahyu
atau dari balik tabir/hijab).
2. Siapa yang mengatakan bahwa ia mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, maka sungguh dusta, lalu dibacakan ayat :Wama tadri nafsun madza taksibu ghada (Dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari).
3.
Dan siapa yang berkata bahwa Nabi Muhammad saw. menyembunyikan apa
yang diwahyukan oleh Allah maka sungguh orang itu dusta, lalu Siti
Aisyah membaca: Ya ayyuhar rasulu balligh maa unzila ilaika min rabbika (Hai utusan Allah sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhan kepadamu).
Tetapi Nabi Muhammad saw. telah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya dua kali. (Bukhari, Muslim).
BAB: SIDRATUL MUNTAHA
30 Oktober, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
110.
أَبُو إِسْحَاقَ الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍعَنْ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى{ فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى }قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ
Abu
Ishaq asy-Syaibaniy berkata; Aku bertanya kepada Zirra bin Hubaisy
tentang firman Allah Ta’ala QS an-Najm ayat 9-10: “Fa kaana qaaba
qausaini aw adnaa. Fa awhaa ilaa ‘abdihii maa awhaa” (“Maka jadilah dia
dekat (pada Muhammad sejarak) sedekat dua ujung busur panah atau lebih
dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa
yang telah Allah wahyukan”). Dia berkata, telah bercerita kepada kami
Ibnu Mas’ud bahwa Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah melihat
Jibril yang memiliki enam ratus sayap”. (Bukhari, Muslim).
BAB: AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL
30 Oktober, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
109.
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُسَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَا اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ
Jabir
bin Abdullah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw.
bersabda : Ketika tokoh-tokoh Quraisy mendustakan aku (tentang Isra
Mi’raj), maka aku berdiri di hijir (Ismail), tiba-tiba Allah
menampakkan kepadaku Baitul Maqdis, sehingga aku dapat memberitakan
kepada mereka tanda-tandanya sambil aku terus melihatnya. (Bukhari,
Muslim)
BAB: AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL
5 Juli, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
108. Abdullah
bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Semalam aku mimpi
di dekat Ka’bah ada seorang yang merah bagus rupanya panjang rambutnya
sampai ke bahunya, lurus rambutnya bagaikan meneteskan air, sambil
meletakkan kedua tangannya di atas bahu orang di kanan kirinya, sedang
ia tawaf, maka aku bertanya: Siapakah orang itu? Jawabnya: Itu
Al-Masih Isa bin Maryam. Kemudian aku melihat juga seorang di
belakangnya, sangat keriting rambutnya, buta matanya sebelah kanan,
hampir serupa dengan Ibn Qathan, dia juga meletakkan kedua tangannya di
atas bahu dua orang di kanan kirinya, juga tawaf di Ka’bah, ketika aku
tanya siapa orang itu? Dijawab: Al-Masih Ad-Dajjal. (Bukhari,
Muslim).
BAB: AL-MASIH ISA BIN MARYAM DAN AL-MASIH AD-DAJJAL
5 Juli, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
107. Abdullah
bin Umar r.a. berkata: Pada suatu hari Nabi saw. menceritakan
Ad-Dajjal kepada orang-orang, lalu bersabda: Sesungguhnya Allah tidak
buta mata sebelah, ingatlah sesungguhnya Ad-Dajjal itu buta mata sebelah
kanan, bagaikan buah anggur yang timbul (menonjol). (Bukhari,
Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
23 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
106. Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam Isra aku
melihat Musa seorang yang kurus, sedang, seperti orang dari suku
Syanu’ah, juga melihat Isa juga sedang, putih kemerahan bagaikan orang
yang baru keluar dari pemandian, dan aku sangat menyerupai Ibrahim.
Kemudian dihidangkan kepadaku dua bejana, satu berisi susu dan yang
kedua berisi khamr, dan diperintahkan supaya memilih salah satu yang
mana yang aku suka, maka aku ambil susu lalu aku minum, maka diberitahu :
Engkau telah mengambil fitrah agama, andaikan engkau mengambil khamr
pasti umatmu akan tersesat. (Bukhari, Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
19 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
105. Mujahid
berkata: Ketika kami di majelis Ibn Abbas r.a. maka orang-orang
menyebut Dajjal, dan dikatakan bahwa diantara kedua matanya ada
tertulis: Kafir.
Ibn
Abbas berkata: Aku tidak mendengar keterangan itu, tetapi Nabi saw.
bersabda: Adapun Musa maka seakan-akan aku melihat padanya ketika turun
ke lembah sambil membaca talbiyah (Labbaika Allahumma labbaika). (Bukhari, Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
19 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
104. Ibn
Abbas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika malam Isra aku
melihat Nabi Musa seorang yang coklat rupanya, tinggi dan keriting
rambutnya, bagaikan orang dari suku Syanu’ah, aku juga melihat Isa a.s.
orangnya sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, sedang bentuk badannya
berkulit putih kemerah-merahan lurus rambutnya. Aku juga melihat
Malaikat Malik penjaga neraka dan Dajjal, dalam beberapa ayat (bukti
kebesaran) Allah yang telah diperlihatkan kepadaku, karena itu maka
jangan ragu, engkau pasti akan bertemu dengan-Nya. (Bukhari, Muslim).
KITAB JIHAD ; BAB : PERANG AL-AHZAB ATAU KHANDAQ
1 Juni, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
1182. Al-Bara’
r.a. berkata: Aku telah melihat Nabi saw. ketika perang Khandaq
memindahkan tanah sehingga debu tanah itu telah menutupi putih rambutnya
sambil bersabda: “Lau laa anta mah
tadainaa wa laa tashad daqnaa walaa shallainaa fa anzilan sakinatan
alainaa wa tsabbitil aqdaama in laa qainaa innal ula qad baghau alainaa
idza araa du fitnatan abainaa.” ;
Andaikan
tidak karena petunjuk hidayat-Mu kami takkan dapat petunjuk, tidak
akan shadaqah dan shalat. Karena itu turunkan ketenangan kepada kami,
dan teguhkan tapak kami jika berhadapan dengan musuh. Sesungguhnya
orang-orang yang berlaku zalim/aniaya jika mereka akan menggelincirkan
kami, kami tolak. (Bukhari, Muslim).
Ikhwan
fillah, hari ini, sekali lagi untuk kesekian ribu kalinya, kita
saksikan kebiadaban Israel laknatullah. Suasana pengepungan Gaza,
barangkali boleh diasosiasikan dengan pengepungan madinah saat perang
Ahzab atau lebih dikenal dengan perang Khandaq. Untuk itu, dibawah ini,
saya kutip tulisan Ustadz Ihsan Tanjung di eramuslim.com (http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-saat-muslimin-terkepung-musuh.htm) :
Saudaraku,
walaupun tidak sama persis sesungguhnya apa yang dialami oleh rakyat
Gaza dewasa ini mirip dengan kondisi para sahabat saat perang Ahzab.
Bangsa Palestina Gaza di bawah kepemimpinan Hamas menghadapi pengepungan
pasukan Yahudi Zionis Israel. Selama berbulan-bulan Muslimin Gaza
telah dipenjara dengan diberlakukannya blokade atas segenap perbatasan
wilayah mereka. Belum lagi ketika agresi Israel atas rakyat Gaza
berlangsung tampaknya terjadi kerjasama Israel dengan Amerika dan
pemerintahan negera-negara Barat lainnya. Bahkan tidak sedikit pengamat
yang memandang bahwa beberapa negara-negara Arab yang tunduk kepada
Amerika cenderung berfihak kepada Israel, walaupun dilakukan malu-malu.
Yang pasti, dalam berbagai demo yang berlangsung di seantero penjuru
dunia tidak sedikit muncul spanduk yang jelas-jelas memposisikan
Presiden Mesir Hosni Mubarak sebagai kolaborator Israel karena tidak
sudi membuka perbatasan Mesir-Gaza, yakni the Rafah Crossing.
Dalam
keadaan seperti ini kita teringat sabda Nabi kepada para sahabat
ketika menghadapi kepungan Musyrikin dalam perang Ahzab. Beliau
bersabda sebagai berikut:
«
والذي نفسي بيده ، ليفرجن عنكم ما ترون من الشدة ، وإني لأرجو أن أطوف
بالبيت العتيق آمنا ، وأن يدفع الله عز وجل إلي مفاتيح الكعبة ، وليهلكن
الله كسرى وقيصر ، ولتنفقن كنوزهما في سبيل الله عز وجل »
“Demi
Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, Allah pasti akan mengeluarkan
kalian dari kesulitan yang sedang kalian hadapi. Aku berharap dapat
melakukan tawaf dengan aman di sekitar Baitullah (Ka’bah) dan Allah akan
menyerahkan kunci-kuncinya kepadaku. Allah pasti akan membinasakan
Kisra dan Kaisar, dan harta karun mereka akan kita belanjakan di jalan
Allah.” (HR Baihaqy 1292)
Saudaraku,
sungguh hati kita menjadi pilu karena hanya bisa menonton lewat layar
kaca penderitaan yang dilalui saudara-saudara kita di Gaza. Malam demi
malam mereka lalui dengan mencekam karena bertalu-talunya suara
dentuman mortir dan rudal Israel. Sebagai pengamat dari kejauhan
sungguh tidak banyak yang bisa kita lakukan. Tetapi satu hal yang pasti
sebagai sesama orang beriman kita senantiasa optimis bahwa Allah akan
menolong saudara-saudara kita orang-orang beriman dan para Mujahidin
Gaza. Maka marilah mulai malam ini kita sampaikan doa untuk mereka.
Marilah kita bacakan doa yang Nabi baca ketika kepungan pasukan Ahzab
sudah sedemikian rupa menimbulkan ketegangan di dalam barisan kaum
Muslimin. Inilah doa beliau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim
dan Imam Bukhary:
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي بَعْضِ
أَيَّامِهِ الَّتِي لَقِيَ فِيهَا الْعَدُوَّ يَنْتَظِرُ حَتَّى إِذَا
مَالَتْ الشَّمْسُ قَامَ فِيهِمْ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا
تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَاسْأَلُوا اللَّهَ الْعَافِيَةَ فَإِذَا
لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ
السُّيُوفِ ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ
الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ
“Sesungguhnya
Rasulullah pada sebagian harinya ketika berhadapan dengan musuh
menunggu terbenamnya matahari. Kemudian beliau tampil di hadapan para
sahabat dan bersabda: ”Wahai manusia, janganlah kalian berangan-angan
ingin segera berjumpa dengan musush. Mohonlah kepada Allah keselamatan.
Dan bila kalian berhadapan dengan musuh, maka bersabarlah. Dan
ketahulaih bahwa surga berada di bawah bayang-bayang pedang.” Kemudian
Nabi berdiri dan berdoa: ”Allahumma munzilal-kitab wa mujriyas-sahab wa hazimal-ahzab, ahzimhum wanshurnaa ’alaihim” (Ya
Allah, yang menurunkan Kitab, menggerakkan awan dan menghancurkan
pasukan bersekutu, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami mengalahkan
mereka.” (HR Muslim 3276)
دَعَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ
عَلَى الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ
الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ
وَزَلْزِلْهُمْ
Nabi berdoa pada saat perang Ahzab menghadapi (kepungan) Musyrikin: “Allahumma munzilal-Kitab, sari’al hisab. Allahummahzim Al-Ahzab, Allahummahzimhum wa zalzilhum.” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, cepat perhitungannya. Ya Allah hancurkanlah pasukan bersekutu. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan porak=porandakanlah mereka).” (HR Bukhary 2716)
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
29 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
103. Malik
bin Sha’sha’ah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku di dekat
Ka’bah diantara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar suara salah
seorang, yaitu yang diantara dua orang, lalu disediakan bejana emas yang
berisi hikmat dan iman, lalu dibelah dari bawah tenggorokan hingga
perutku, kemudian dibasuh dadaku dengan air zamzam, lalu dipenuhi dengan
hikmat dan iman.
Lalu
didatangkan untukku binatang yang putih lebih besar dari himar dan
dibawah baghl (turunan kuda jantan dengan keledai betina) bernama buraq.
Lalu berangkat bersama Jibril hingga sampai ke langit dunia, dan
ketika ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Ditanya: Bersama
siapa? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dipanggil? Dijawab: Ya.
Maka disambut selamat datang, maka aku bertemu dengan Adam a.s. dan
memberi salam, dan menyambutku dengan Selamat datang putraku dan nabi.
Kemudian
kami naik ke langit kedua, dan ditanya: Siapakah itu? Jawabnya:
Jibril. Ditanya: Siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya:
Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Lalu disambut: Selamat datang, dan
di sana kami bertemu dengan Isa dan Yahya a.s. Keduanya menyambut:
Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian
kami naik ke langit ketiga, lalu ditanya: Siapakah itu? Jawab:
Jibril. Ditanya: Dan siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad.
Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut dengan selamat
datang, dan di situ bertemu dengan Yusuf a.s. dan setelah memberi salam
padanya ia menyambut: Selamat datang Saudara sebagai nabi.
Kemudian
kami naik ke langit keempat, dan ditanya: Siapakah itu? Jawab:
Jibril. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut dengan
selamat datang, dan di situ bertemu dengan Idris s.a. Sesudah aku beri
salam, ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian
kami naik ke langit kelima, dan ditanya: Siapakah itu? Jawabnya:
Jibril. Dan ditanya: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad.
Ditanya pula: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat
datang. Di situ kami bertemu dengan Harun a,s, maka aku memberi salam,
dan ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian
kami naik ke langit keenam, juga ditanya: Siapakah itu? Jawab:
Jibril. Lalu ditanya: Dan siapa yang bersamamu? Dijawab: Muhammad.
Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat
datang, ia menyambut dengan ucapan: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Dan ketika kami meninggalkannya ia menangis dan ketika ditanya:
Mengapakah ia menangis? Jawabnya: Ya Rabbi itu pemuda yang Tuhan utus
sesudahku, akan masuk surga dari umatnya lebih banyak dari umatku.
Kemudian
naik ke langit ketujuh, maka ditanya: Siapakah itu? Jawab: Jibril.
Ditanya: Siapa yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia
dipanggil? Jawabnya: Ya. Maka disambut: Selamat datang. Dan di situ
kami bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s. Sesudah aku memberi salam, maka
ia sambut dengan: Selamat datang putraku sebagai nabi.
Kemudian
tampak kepadaku Al-Bait Al-Ma’mur, tiap hari dimasuki oleh tujuh puluh
ribu Malaikat untuk shalat, jika telah keluar tidak akan masuk lagi
untuk selamanya.
Kemudian
diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha, buahnya bagaikan gentong
(tempat air) Hajar, sedang daunnya bagaikan telinga gajah dan di
bawahnya terdapat sumber empat sungai, dua ke dalam dan dua ke luar.
Aku bertanya kepada Jibril, jawabnya: Yang dalam itu di surga, sedang
yang keluar itu yaitu sungai Nil dan Furat.
Kemudian
diwajibkan atasku limapuluh kali shalat. Lalu aku turun dan bertemu
dengan Musa, lalu ia bertanya: Apakah yang engkau dapat? Jawabku:
Diwajibkan atasku lima puluh kali shalat. Musa berkata: aku lebih
berpengalaman daripadamu, aku telah bersusah payah melatih Bani Israil,
dan umatmu tidak akan kuat, karena itu engkau kembali kepada Tuhan
minta keringanan, maka aku kembali minta keringanan, dan diringankan
sepuluh hingga tinggal empat puluh, kemudian dikurangi lagi sepuluh
sehingga tinggal tiga puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga
tinggal dua puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal
sepuluh, dan aku kembali kepada Musa, tetapi ia tetap menganjurkan
supaya minta keringanan, maka aku minta keringanan dan dijadikan-Nya
lima kali.
Maka
aku bertemu dengan Musa dan menyatakan bahwa kini telah tinggal lima,
maka ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab:
Aku telah menerima dengan baik. Maka terdengar seruan: Aku telah
menetapkan kewajiban-Ku, dan meringankan pada hamba hamba Ku, dan akan
membalas tiap kebaikan dengan sepuluh kalinya. (Bukhari, Muslim).
BAB: ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
25 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
102. Abu
Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam terbuka
atap rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, dan membelah dadaku,
kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas
yang berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu
ditutup kembali.
Kemudian
ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika
sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah. Lalu
ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Lalu ditanya: Apakah engkau
bersama orang lain? Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw. Ditanya:
Apakah dipanggil? Jawabnya : Ya.
Ketika
telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan
orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang,
bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis,
maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra
yang saleh.
Aku
bertanya kepada Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: itu Adam a.s., sedang
sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di
kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa
bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.
Kemudian
dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga
dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.
Anas
r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu
dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan
tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan
Ibrahim di langit ke enam.
Anas
r.a. berkata: Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw. berjumpa
dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang
saleh dan saudara yang saleh. Lalu aku tanya: Siapakah ini? Jawabnya:
Ini Idris. Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi
yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa.
Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan
saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu
Isa a.s. Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi
yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu?
Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.
Kemudian aku dibawa naik sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh.
Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku
kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia
bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu? Jawabku: Lima puluh
kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta
keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali
kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.
Tetapi
Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat,
maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan
setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan
karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta
keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali
dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi
putusanku. Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan
supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.
Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.
Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk). (Bukhari, Muslim).
BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU
8 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
101. Jabir
r.a.: Yahya bin Katsir berkata: Aku bertanya kepada Abu Salamah bin
Abdurrahman tentang wahyu pertama yang turun dari ayat Al-Qur’an, maka
dijawab: Ya Ayyuhal muddatsir. Aku berkata: Orang-orang berkata: Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa.
Jawab Abu Salamah: Aku bertanya pada Jabir bin Abdullah tentang itu,
dan juga aku tegur sebagaimana katamu itu, maka Jabir berkata: Aku
tidak meriwayatkan kepadamu kecuali apa yang diceritakan oleh Rasulullah
saw. kepada kami, yaitu: Ketika aku beribadah di Hira, dan ketika
telah selesai, aku turun dari Hira, tiba-tiba aku dipanggil, maka aku
melihat ke kanan, ke kiri tidak ada apa-apa, melihat ke muka ke
belakang, juga tidak melihat apa-apa, lalu aku melihat ke atas,
terlihatlah olehku sesuatu, maka segera aku pergi kepada Khadijah dan
berkata kepadanya: Selimutilah aku dan siramkan air dingin kepadaku,
maka diselimutilah aku dan diusap dengan air dingin, maka turunlah ayat : Ya ayyuhal muddatstsir. Qum fa andzir. Wa Rabbaka fakabbir. (Bukhari, Muslim).
BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU
7 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
100. Jabir
bin Abdullah Al-Anshari r.a. ketika memberitakan turunnya wahyu
berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku berjalan, tiba-tiba aku
mendengar suara orang dari langit, maka aku melihat ke atas, tiba-tiba
malaikat yang datang kepadaku di gua Hira itu duduk di kursi diantara
langit dan bumi sehingga aku merasa sangat gentar, dan kembali ke rumah
minta diselimuti (zammiluni, zammiluni), maka Allah menurunkan kepadaku: “Ya ayyuhal muddatsir. Qum fa andzir. Wa rabbaka fakabbir. Wa tsyiabaka fathahir. Warrujza fahjur”
(Wahai orang yang berselimut. Bangunlah dan peringatkanlah. Dan nama
Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan semua berhala
tinggalkanlah). Kemudian berturut-turut turun wahyu dan semakin banyak.
(Bukhari, Muslim). Yakni lebih sering turun.
BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU
5 Mei, 2010 — rakean bagus minda raksadipa
99. Ummul
mukminin, Aisyah r.a. berkata: Pertama turunnya wahyu kepada Nabi saw.
berupa mimpi yang baik dan tepat, setiap bermimpi pada waktu malam,
maka terjadilah mimpi itu pada esok harinya bagaikan pastinya terbitnya
fajar Subuh. Kemudian ia menjadi senang menyendiri di gua Hira, di
sana ia beribadah beberapa hari dengan malamnya sebelum kembali kepada
istrinya untuk mengambil bekal dan kembali ke tempat khalwatnya,
kemudian kembali kepada istrinya Siti Khadijah dan mengambil bekal pula
seperti semula, sehingga tibalah masa turunnya wahyu yang haq ketika
Nabi di gua Hira. Maka datanglah Malaikat dan menyuruhnya: Iqra’ (bacalah). Nabi saw. berkata: Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), tiba-tiba malaikat mendekapnya sehingga habis tenaganya, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah). Dijawab: Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca). Maka dibekap untuk kedua kalinya sehingga terasa payah, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah). Dijawab : Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), maka dibekap untuk ketiga kalinya, kemudian dilepas dan diperintah Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa, khalaqal insana min ‘alaq, iqra’ wa rabbukal akram. (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).
Maka
kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai
ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata: Selimutilah aku (zammiluni, zammiluni),
lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan
gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda kepada Khadijah sesudah menceritakan
semua kejadian yang dialaminya: Aku khawatir atas diriku. Jawab
Khadijah untuk menenangkan hatinya: Tidak, jangan khawatir. Demi Allah,
Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu
menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu
orang yang fakir miskin, menjamu tamu, dan membantu meringankan
penderitaan yang hak.
Kemudian
Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul
Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk
Nasrani di masa Jahiliah, dan biasa menulis injil yang berbahasa
Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata
Khadijah: Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh
keponakanmu ini. Waraqah berkata: Hai keponakanku apakah yang telah
engkau alami? Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan
dilihatnya. Lalu berkata waraqah: Itu malaikat yang telah diturunkan
oleh Allah kepada Musa. Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat,
semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu. Nabi saw.
bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Jawab Waraqah: Ya, tiada
seorangpun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan
dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan
membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang. (Bukhari,
Muslim).
Kemudian :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar